PASUSKA, Penempuhan Atribut Di Tiga Gunung Berapi

0

Part II

Kegiatan penempuhan PASUSKA selanjutnya yaitu pergi ke gunung Kelud yang dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu tanggal 15-16 September 2018 yang diikuti oleh beberapa anggota PASUSKA.

Sabtu,15 September 2018 kami berangkat dari kampus UIN Maulana Malik Ibrahim pukul 14.00 WIB menggunakan sepeda motor. Perjalanan menuju Kediri menghabiskan waktu kurang lebih empat jam, dan kami sampai disana sekitar pukul 17.30 WIB. Kemudian dilanjutkan silaturahmi ke rumah purna KDR yang rumahnya terletak di Kabupaten Kediri. Usai silaturahmi kami beristirahat semalam di rumah kakak Mai yang letaknya dekat dengan daerah gunung Kelud.

Pada pagi harinya yaitu tanggal 16 September 2018 kami sarapan dengan menu lezat yang disediakan oleh tuan rumah, setelah selesai kemudian kami berangkat menuju gunung Kelud. Gunung Kelud ini merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia yang terletak di perbatasan antara kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, sekitar 27 Km sebelah timur kota Kediri, tepatnya di desa Sugih Waras, kecamatan Ngancar, kabupaten Kediri.

Setelah menempuh kurang lebih dua jam dari rumah kakak Mai akhirnya kami tiba di kawasan gunung Kelud, kemudian menuju kantor Vulkanologi untuk menemui petugas yang ada di sana guna meminta izin. Sebenarnya genung Kelud setelah terjadi erupsi beberapa tahun belakangan ini masih belum dibuka untuk umum dan tidak sembarang pengunjung bisa menuju kawah gunung Kelud, akan tetapi jika ada pengunjung yang ingin masuk maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada petugas yang berwenang. Setelah mendapat izin kami bersama rombongan menuju kawah gunung kelud yang indah dan menawan ini didampingi oleh petugas Vulkanologi.

Wisata gunung Kelud ini menjadi objek wisata kabupaten Kediri yang menawan, terdapat kawah gunung Kelud yang indah berwarna hijau dan tebing sumbing yang menjulang tinggi, pemandian air panas, bunga edelweis, dan masih banyak lagi. Dan ada hal unik ditengah perjalanan menuju gunung Kelud ini yaitu adanya jalan mysterious road dimana pengunjung akan merasakan sensasi kendaraan akan berjalan sendiri jika melewati zona mysterious road ini dengan keadaan mesin mati.

Tak terasa hari mulai siang, setelah berpamitan kepada petugas yang telah mengantar kami kemudian kami menuju warung makan untuk beristirahat sejenak sekaligus mengisi perut yang mulai keroncongan. Usai makan siang dan sholat duhur kami melanjutkan perjalanan kampus tercinta, ditengah-tengah perjalanan kami sempat berhenti ke air terjun Grojokan Sewu yang ada di daerah Kasembon kabupaten Malang untuk berfoto-foto ria. Demikian perjalanan penempuhan atribut kami yang kedua, sangat mengesankan.

Oleh: Mai Lutfi

Part III

Penghujung Bulan Agustus 2018, Agenda besar dari PASUSKA adalah Penempuhan Kaos PASUSKA. ini adalah puncak dari rangkaian penempuhan-penempuhan yang telah dilakukan. Penempuhan ini dilakukan di Pantai Banyu Anjlok. Perlu banyak persiapan untuk kegiatan ini. Mulai dari bahan makanan, sampai bahan transportasi. Pukul 16.30 kami berangkat ke lokasi dan sampai di lokasi, hari sudah malam. Ternyata kita tidak langsung menuju Pantai Banyu Anjlok. Melainkan pantai di samping Banyu Anjlok (Pantai Sendiki). Disana kami ngecamp semalam. Acara malam itu adalah bakar-bakar dan sharing-sharing sambil menunggu anggota PASUSKA yang belum datang. Keakraban terjalin begitu saja diantara kami hingga tak terasa, malam pun semakin larut dan saatnya beristirahat untuk melanjutkan aktifitas esok hari.

Keesokan harinya, setelah sholat Subuh kami diberi tugas untuk mencari gulungan kertas di sepanjang pantai yang telah diberi tanda batas. Waktu yang diberikan adalah 30 menit. Kami yang berjumlah 4 orang hanya menemukan 3 kertas. 3 kertas tersebut ditemukan dalam waktu kurang dari 10 menit. Namun karena masih ada 1 kertas yang belum ditemukan, kami masih berusaha mencarinya sampai waktu habis. Dan benar, sampai waktu habispun kami masih belum bisa menemukan 1 kertas itu. Setelah itu, kami melanjutkan dengan persiapan menuju lokasi Banyu Anjlok untuk penempuhan. Dari pantai tersebut ke Banyu Anjlok, dilewati dengan jalan kaki dan menyeberangi perbukitan. Sebelum itu, kami membeli ikan laut disana yang dijual sangat murah untuk bakar-bakaran di Banyu Anjlok. Kurang lebih 30 menit kami sampai di Banyu Anjlok. Perjalanan yang cukup melelahkan, namun mungkin kita sudah terbiasa dengan hal itu sehingga rasa lelah itu tak begitu terasa. Kami kira, pelantikan akan dilakukan di Pantai nya. Namun ternyata tidak. Pelantikan dilakukan di atas air terjun dan menghadap ke pantai. Sebelum pelantikan, kami membagi tugas. Ada yang bagian mencari kayu, menyalakan api untuk bakar-bakaran, memasak, dan lain-lain. Setelah semua sudah selesai, kami makan bersama. Setelah itu, barulah Upacara Penempuhan Kaos PASUSKA di mulai. Ada rasa terharu dari kami dan ada rasa untuk lebih giat lagi dalam berproses. Setelah itu, dilanjutkan dengan bersenang-senang di sungai tersebut. Ada yang berfoto-foto, tidur, dan lain-lain. Setelah hari cukup siang, kami kembali ke kampus. Rasa lelah sudah pasti ada. Namun rasa semangat itu juga masih bersama.

Oleh: Herry Kumala Cahya

 

_The End_

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *